1.
Dasar-dasar
Pemikiran NU
Nahdlatul Ulama mendasarkan paham
keagamaannya kepada sumber Islam Al Qur’an, Assunnah, Al Ijma’ dan Al Qiyas. Dalam memahami, menafsirkan Islam, mengikuti Ahlussunnah
Wal Jama’ah dan menggunakan pendekatan madzhab
NU mengikuti
pendirian, bahwa Islam adalah agama yang fitri yang bersifat menyempurnakan
kebaikan yang dimiliki oleh manusia.
2.
Sikap
Kemasyarakatan NU
Dasar dasar pendirian keagamaan NU menumbuhkan sikap
kemasyarakatan sebagai berikut:
a.
Sikap tawasuth dan I’tidal berintikan kepada prinsip
hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah tengah
kehidupan bersama. NU dengan sikap dasar ini akan selalu menjadi kelompok
panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat membangun serta
menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharruf (ekstrim).
b.
Sikap tasamuh sikap toleran terhadap perbedaan pandangan,
baik dalam masalah keagamaan, terutama yang bersifat furu’ atau yang menjadi
masalah khilafiyah serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
c.
Sikap tawazun sikap seimbang dan berkhidmah, menyerasikan
khidmah kepada ALLAH SWT khidmah kepada sesama manusia serta lingkungan
hidupnya. Menyelaraskan kepentingan masa lalu dan masa kini serta masa yang
akan datang
d.
Sikap amar ma’ruf nahi munkar. Selalu memiliki kepekaan
untuk mendorong perbuatan yang baik berguna dan bermanfaat bagi kehidupan
bersama serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan
merendahkan nilai nilai kehidupan.
3.
Perilaku yang dibentuk oleh dasar keagamaan dan sikap
kemasyarakatan NU
a.
Menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam
b.
Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi
c.
Menjunjung tinggi sifat keikhlasan, berkhidmah dan
berjuang
d.
Menunjung tinggi persaudaraan (Al-Ukhuwah, persatuan
(Al-Itihad) serta kasih mengasihi
e.
Meluhurkan kemuliaan moral (Al Akhlakul karimah), dan
menjunjung tinggi kejujuran (Ash-shidqu) dalam berfikir, bersikap dan bertindak
f.
Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalotas) kepada agama,
bangsa dan negara
g.
Menjunjung tinggi nilai amal, kerja dan prestasi sebagai
bagian dari ibadah kepada Allah SWT
h.
Menjunjung tinggi ilmu-ilu serta ahli-ahlinya
i.
Selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan setiap
perubahan yang membawa kemaslahatan manusia
j.
Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha, memacu dan
mempercepat perkembangan masyarakat
k.
Menjunjung tinggi kebersamaan di tengah kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.
Ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan NU :
a.
Peningkatan
silaturahmi/komunikasi antar ulama
b.
Peningkatan kegiatan di bidang
keilmuan/pengkajian/pendidikan
c.
Peningkatan kegiatan penyiaran Islam, pembangunan
sarana-sarana dan pelayanan sosial
d.
Peningkatan taraf dan kualitas hidup masyarakat melalui
kegiatan yang terarah
4.
Fungsi organisasi dan kepemimpinan ulama di NU yaitu
sebagai alat untuk melakukan koordinasi bagi terciptanya tujuan-tujuan yang
telah ditentukan baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun kemasyarakatan.
5.
NU
dan kehidupan berbangsa
NU secara sadar mengambil posisi
aktif dalam proses perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, serta
mewujudkan pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang diridhoi oleh Allah SWT.
Lia rosita
BalasHapusVita Ratnasari 12c
BalasHapus