Jumat, 24 Juli 2020

Rumusan Khittah Nahdliyah

  Bentuk-BentukRumusan Khittah NU dalam Muktamar ke-27
1.         Dasar-dasar Pemikiran NU
Nahdlatul Ulama mendasarkan paham keagamaannya kepada sumber Islam Al Qur’an, Assunnah, Al Ijma’ dan Al Qiyas. Dalam memahami, menafsirkan Islam, mengikuti Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menggunakan pendekatan madzhab
NU mengikuti pendirian, bahwa Islam adalah agama yang fitri yang bersifat menyempurnakan kebaikan yang dimiliki oleh manusia.

2.         Sikap Kemasyarakatan NU
Dasar dasar pendirian keagamaan NU menumbuhkan sikap kemasyarakatan sebagai berikut:
a.         Sikap tawasuth dan I’tidal berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah tengah kehidupan bersama. NU dengan sikap dasar ini akan selalu menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharruf (ekstrim).
b.        Sikap tasamuh sikap toleran terhadap perbedaan pandangan, baik dalam masalah keagamaan, terutama yang bersifat furu’ atau yang menjadi masalah khilafiyah serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
c.         Sikap tawazun sikap seimbang dan berkhidmah, menyerasikan khidmah kepada ALLAH SWT khidmah kepada sesama manusia serta lingkungan hidupnya. Menyelaraskan kepentingan masa lalu dan masa kini serta masa yang akan datang
d.        Sikap amar ma’ruf nahi munkar. Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bersama serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai nilai kehidupan.
3.         Perilaku yang dibentuk oleh dasar keagamaan dan sikap kemasyarakatan NU
a.         Menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam
b.        Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
c.         Menjunjung tinggi sifat keikhlasan, berkhidmah dan berjuang
d.        Menunjung tinggi persaudaraan (Al-Ukhuwah, persatuan (Al-Itihad) serta kasih mengasihi
e.         Meluhurkan kemuliaan moral (Al Akhlakul karimah), dan menjunjung tinggi kejujuran (Ash-shidqu) dalam berfikir, bersikap dan bertindak
f.          Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalotas) kepada agama, bangsa dan negara
g.        Menjunjung tinggi nilai amal, kerja dan prestasi sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT
h.        Menjunjung tinggi ilmu-ilu serta ahli-ahlinya
i.          Selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang membawa kemaslahatan manusia
j.          Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha, memacu dan mempercepat perkembangan masyarakat
k.        Menjunjung tinggi kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara
3.         Ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan NU :
a.         Peningkatan silaturahmi/komunikasi antar ulama
b.        Peningkatan kegiatan di bidang keilmuan/pengkajian/pendidikan
c.         Peningkatan kegiatan penyiaran Islam, pembangunan sarana-sarana dan pelayanan sosial
d.        Peningkatan taraf dan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan yang terarah
4.         Fungsi organisasi dan kepemimpinan ulama di NU yaitu sebagai alat untuk melakukan koordinasi bagi terciptanya tujuan-tujuan yang telah ditentukan baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun kemasyarakatan.
5.         NU dan kehidupan berbangsa
NU secara sadar mengambil posisi aktif dalam proses perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, serta mewujudkan pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang diridhoi oleh Allah SWT.

2 komentar:

Runtuhnya Dinasti Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain: 1. Sistem p...