Ketika
Islam lahir di Jazirah Arab, terdapat dua kerajaan besar masa itu,
yaitu Persia dan Byzantium (Romawi). Kekaisaran Persia menganut agama
Majusi, yang menyembah api dengan kitab suci Zend Avesta. Sedangkan
kekaisaran Byzantium menganut agama Nasrani dengan kitab sucinya Injil.
Bangsa Arab sendiri telah meninggalkan ajaran nabi Ibrahim as dan
beralih menyembah berhala atau penganut agama wasani.
Menurut Hasan Ibrahim Hasan, Agama wasani dibawa oleh tokoh Arab bernama Amru ibn Luhay Al-Khuza'i.
Ia membawa berhala atau patung dari Syam ke Ka'bah. Diceritakan bahwa
Amru mengalami sakit keras, kemudian dia pergi ke Syam untuk berobat di
pemandian yang sudah terkenal bisa menyembuhkan penyakit. Ketika sampai
di Syam, dia mandi di tempat tersebut, dan sembuh. Di Syam, Amru melihat
penduduknya menyembah berhala-berhala. Berhala-berhala tersebut kata
penduduk setempat, dapat mendatangkan hujan, mengalahkan musuh, dan atas
permintaan Amru, dia membawa berhala tersebut ke Mekah, kemudian
meletakkannya di Ka'bah. Bukan hanya berhenti di situ, dia juga menyeru
penduduk Mekah, Madinah dan Hijaz untuk menyembah berhala-berhala
tersebut. Ajakan ini disambut baik oleh penduduk Mekah karena Amru
dianggap sebagai tokoh yang dapat dipercaya.
Beberapa berhala yang disembah penduduk Arab sebelum Islam adalah berhala tertua dan terbesar Latta di Thaif, berhala Uzza di hijaz dan berhala Mana di
Yasrib (Madinah). Berhala di lingkungan Ka'bah sendiri jumlahnya
mencapai lebih dari 360 buah, sehingga memenuhi lingkungan Ka`bah.
Banyaknya jumlah patung dan berhala tersebut karena setiap kabilah di
Arab masing-masing memiliki berhala sendiri-sendiri sebagai sesembahan
bagi mereka. Di samping beragama wasani, sebagian penduduk Arab juga
beragama Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Kebudayaan masyarakat Arab sebelum Islam sering disebut sebagai kebudayaan jahiliyah. Menurut sejarawan Ahmad Amin,
jahiliyah mengandung arti sifat-sifat ringan tangan, keras, kaku dan
berbangga diri pada sukunya. Kebalikan dari sifat-sifat itu adalah
ketenangan jiwa, rendah hati, menyandarkan diri pada amal saleh dan
bukan kepada keturunan. Kata jahiliyah berasal dari kata jahl, bukan dimaksudkan lawan dari ilm, melainkan lawan dari hilm.
Sebab bangsa Arab sebelum Islam sudah mengenal beberapa cabang ilmu
pengetahuan, terutama seni sastra. Julukan jahiliyah lebih disebabkan
karena kondisi kemerosotan moral mereka. Sejarawan Hasan Ibrahim Hasan
mengatakan, sejarah Arab sebelum Islam disebut jahiliyah karena dua
faktor: Pertama, tidak
ada satu kesatuan dalam bingkai satu negara dengan satu kepemimpinan
yang kuat dan kokoh, mereka tidak mempunyai aturan, sehingga yang kuat
bisa menindas yang lemah. Kedua, sebagian besar penduduknya buta huruf dan hanya sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis.
Dalam
kehidupan sosial, Arab jahiliyah terbiasa dengan perilaku menyimpang
seperti, merampok, meminum minuman keras atau khamr, membunuh, berzina,
sampai mengubur anak perempuan
hidup-hidup.
Pada aspek kehidupan politik dan hukum, kehidupan mereka tidak ada
persatuan antar beberapa suku, bahkan mereka terbiasa berperang antar
suku karena hal-hal yang sepele seperti memperebutkan sumber air. Tidak
ada hukum yang disepakati untuk ditaati bersama, karena itu siapa yang
kuat dialah yang menang dan berkuasa. yang lemah pasti pada posisi
tertindas. Masyarakat seperti ini disebut sebagai kanibal, yaitu
masyarakat yang situasi kehidupan sosialnya melakukan segala cara untuk
meraih tujuan. Pada aspek kehidupan ekonomi, bagi suku baduy pedalaman
menyandarkan kehidupannya pada beternak unta dan biri-biri. Sedangkan
masyarakat yang tinggal di perkotaan melakukan perdagangan.
Dari
uraian tersebut, tentu kamu dapat menilai betapa beratnya perjuangan
yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Mekah guna menyiarkan agama Islam,
menyempurnakan akhlak masyarakat masa itu. Apakah di lingkungan kamu
masih terdapat ciri-ciri masyarakat seperti digambarkan di atas, yaitu
menyembah selain Allah dan mengalami kemerosotan moral? Langkah-langkah
apa yang akan kamu lakukan jika ingin mengubah masyarakat ke kondisi
yang lebih baik? Sejarah dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah berikut ini
diharapkan bisa memberi teladan bagi kamu dalam menjalankan syiar Islam.
Rehan VllC
BalasHapusM Sahal VIIC
BalasHapusM Sahal VIIC
BalasHapusWardatul Hasanah Vll C
BalasHapusAmandita chika cahyani Vll C
BalasHapusArtika novitasari VII C
BalasHapusNajwa eka putri VIIC
BalasHapusSelvi ana rahma wati
BalasHapusSelvi ana rahma wati
BalasHapusRina wahyuni prasti VllC
BalasHapusSelvi ana rahma wati
BalasHapusRina wahyuni prasti VllC
BalasHapusSelvi ana rahma wati
BalasHapusDian sulistyowati
BalasHapusFirda aureliyah azzahra (VII v
BalasHapusC)
Maulida Aprilia (Vll C)
BalasHapusPutri rahayu
BalasHapusDian Sulistyowati Vll C
BalasHapusChusni mubarok
BalasHapusAhmad tamami (VII C)
BalasHapusFirda aureliyah azzahra (VII C)
BalasHapusArtika novitasari VII C
BalasHapusNajwa eka putrid VIIC
BalasHapusAmandita chika cahyani Vll C
BalasHapusRafly Abd Gani VII c
BalasHapusPutri rahayu VIIc
BalasHapusWardatul Hasanah Vll C
BalasHapusRehan VllC
BalasHapusnur amalia mukmila
BalasHapus