Sabtu, 23 Januari 2021

Kebijakan Abu Bakar

KEBIJAKAN KEPEMERINTAHAN KHULAFAUR RASYIDDIN
A.    ABU BAKAR AS SHIDIQ
Abu bakar adalah putra Usman, silsilahnya dengan Rosullah pada Ka’ab Bin Luai. Panggilan Abu Bakar As Shiddiq sebenarnya adalah sebagai gelar saja. Abu artinya bapak, sedangkan Bakar artinya dengan segera. Beliau diberi nama demikian karena beliau masuk islam dengan segera, mendahului yang lain. Kemudia As Shiddiq artinya yang amat membenarkan. Karena beliau sangat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa oleh Rasululloh terutama pada peristiwa Isro’ Mi’roj. Beliau lahir pada tahun 568 M. ibunya bernama Salma Ummul Khoir yaitu anak dari paman Abu Qihafa.
Tentang pribadi Abu Bakar terkenal sebagai orang yang berakhlaq mulia, jujur, cerdas, cakap, kuat kemauan dan pemberani,serta beliau terenal sebagai orang yang rendah hati, pemaaf dan dermawan.
2.    Kepemimpinan dan kebijakan Abu Bakar As Shiddiq.
a)    Memerangi tiga golongan yang mengacaukan islam.
Pada masa awal kepemimpinanya, Abu Bakar banyak mengahadapi gangguan dari berbagai golongan antara lain: orang-orang murtad, golongan yang tidak membayar zakat, dan golongan orang-orang yang mengaku menjadi Nabi. Adanya orang-orang murtad karena mereka belum memahami Islam seacara mendalam.Mereka baru taraf pengakuan atau masuk Isalam karena terpaksa.Golongan yang tidak membayar zakat kebanyakan berasal dari kabilah yang tinggal di Madinah seperti Bani Qothfah, Bani Bakr.Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Rasulullah, apabila Rasullulah meninggal maka tidak ada lagi kewajiban membayar zakat.Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi telah muncul hari-hari terakhir kehidupan Rasulullah.
Mereka semakin berani melakukan kekacauan atas nama agama. Diantara orang yang mengaku Nabi adalah:
1)   Musailamah Al Kadzab dari Bani Hanifah.
2)   Thulaikha Bin Khuwailid dari Bani As’ad.
3)   Saj’ah Tamimiyah dari Bani Tamim.
4)   Aswad Al Ansi dari Yaman.

b)   PengumpulanMushaf Al-Qur’an
Perang Yamamah merupakan perang dalam menumpas orang-orang murtad yang mengkhwatirkan Umar Bin Khottob. Dalam perang Yamamah terdapat 1200 tentara islam yang gugur syahid dan diantaranya adalah sahabat yang hafal Al Qur’an. Kekhawatiran Umar mendorong untuk mengusulkan kepada kholifah Abu Bakar agar mengumpulkan Al Qur’an dengan alas an agar al Qur’an tidak hilang dan tetap lestari.Perdebatan terjadi antara Umar dan Abu Bakar, Abu Bakar menolak karena Rasulullah tidak pernah meerintahkan sebelumnya.Tetapi atas penjelasan Umar Bin Khottob yang rasional maka Abu Bakar menerima usul itu dan mengumpulkan lembaran-lembaran Al Qur’an yang dihimpun oleh Zaid Bin Tsabit. Pengumpulan Al Qur’an dilakukan dengancara mengumpulkan Al Qur’an yang di tulis di tulang, pelepah (kulit) kayu, lempengan batu kemudian disalin oleh Zaid Bun Tsabit di atas kulit hewan yang sudah di samak. Lembaran-lembaran yang berisi tulisan Al Qur’an yang telah dikumpulkan, di simpan di rumah Abu Bakar hingga meninggal.Kemudian disimpan oleh Umar hingga meninggal dunia.Dan akhirnya disimpan di rumah Khafsah BintiUmar.
c)    Perluasan Wilayah
Pada tahun ke 12 setelah hijroh Abu Bakar mengirim pasukan ke Irak yang dipimpin oleh Kholid Bin Walid dan dibantu oleh Al Mustsanna Bin Haritsah dan Qo’qok Bin Amr, Irak pada waktu itu jajahan kerajaan Persia, sebelumnya Kholid Bin Walid telah mengirim surat kepada Hormuz panlima perang Persia agar masuk Islam. Tetapi Hoymuz menolak dan lebih baik berperang melawan pasukan (Islam dari pada masuk Islam.Dalam peperangan ini pasukan Islam mendapat kemenagan.Daerah-daerah yang berhasil dikuasai oleh pasukan Isalm adalah Mazar, Walajah, Allis, Hirrah, Anbar, Annuttamar, dan Daumatul Jandal.
Untuk menaklukkan Syiria Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin oleh Usman Bin Zaid Bin Haritsyah. Pasukan islam berhasil mengusai negeri Qudho’ah, sedangkan untuk memperluas wilayah Islam Ke Syria lainnya, Abu Bkar mengirimpasukan lainnya. Kedaerah Palestina dipimpin oleh Amr Bin Ash, ke Roma oleh Ubaid Bin Jarroh, ke Damaskus dipimpin oleh Yazid Bin Mu’awiyah, ke Yordania dipimpin Syurahbil Bin Hasanah.
Untuk mengahdapi pasukan Islam, Pasukan Romawi yang dipimpin oleh Heraklius mempersiapkan pasukan yang cukup besar. Pasukan Islam juga bersatu dalam satu front besar. Kedua psukan tersebut bertenu di salah satu tenmpat bernama Yarmuk. Peperangan Yarmuk baru berakhir pada masa pemerintahan Umar Bin Khottob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Runtuhnya Dinasti Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain: 1. Sistem p...