Sebagai nilai-nilai universal, butir-butir mabadi’
khoir ummah memang dapat menjadi jawaban langsung bagi problem-problem
sosial yang dihadapi oleh masyarakat, tetapi sosialisasi nilai-nilai tersebut
harus dimulai dari diri sendiri. Dalam hal ini dimulai dari warga NU sendiri.
Mabadi’ Khoiro Ummah merupakan jalan
panjang bagi terwujudnya obsesi warga Nahdliyin untuk menjadi umat terbaik
(Khoiro ummah) yang dapat berperan positif di tengah masyarakat.
Dalam tataran implementasi mabadi’ Khoiro
Ummah sangat berkaitan dengan konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebagaimana firman Allah dala Al Qur’an surat Al’A’raf ayat 157.
Lebih jauh dikatakan bahwa konsep Amar Ma’ruf nahi Munkar merupakan instrumen
gerakan NU sekaligus barometer keberhasilan mabadi khoiro ummah sebagai sebuah
karakter kaum nahdliyin.
Aktualisasi doktrin di atas tentu
memerlukan pemahaman dan perhitungan yang cermat, mengingat doktrin tersebut
sangat berkaitan dengan realitas sosial, maksudnya setiap umat Islam mempunyai
kewajiban moral untuk melakukan aktifitas yang dapat memberikan implikasi
positif bagi manusia di sekitarnya.
Dari intraksi individu (ukhuwah Islamiyah)
akan tercipta interaksi sosial (ukhuwah insaniyah) dalam bingkai menuju
cita-cita masyarakat madani (ukhuwah wathoniyah)
NU berpendapat bahwa implementasi Amar
Ma’ruf (mendorong untuk berbuat baik) harus lebih diutamakan sampai terciptanya
tatanan kehidupan manusia yang beradab. Langkah berikutnya adalah nahi munkar
(melarang berbuat kemungkaran). NU juga meyakini bahwa upaya pembentukan Khoiro
Ummah tetap mengacu kepada kaidah :
من كان
امره معروفا فليكن بالمفروف
Artinya :
Siapa yang memerintah kebaikan, haruslah dengan cara yang baik pula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar